Siasat mengatasi “doom spending” menurut psikolog
“Doom spending” merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan belanja yang tidak terkendali dan cenderung merugikan diri sendiri secara finansial. Fenomena ini seringkali terjadi saat seseorang mengalami stres, kecemasan, atau depresi, dan menggunakan belanja sebagai mekanisme untuk mengatasi perasaan negatif tersebut.
Menurut psikolog, penting bagi individu yang mengalami “doom spending” untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang menyebabkan kebiasaan tersebut. Apakah itu karena masalah emosional, kebutuhan untuk merasa diakui, atau hanya sekedar keinginan untuk memenuhi keinginan konsumtif.
Selain itu, psikolog juga menyarankan untuk mengembangkan strategi pengendalian diri dan disiplin dalam mengelola keuangan. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat anggaran belanja bulanan, menghindari godaan untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan, dan membatasi akses terhadap kartu kredit atau uang tunai yang dapat digunakan untuk belanja.
Selain itu, penting untuk mencari bantuan profesional jika kebiasaan “doom spending” sudah berdampak negatif pada kondisi finansial dan kesejahteraan seseorang. Konseling psikologis dapat membantu individu untuk memahami lebih dalam penyebab perilaku belanja yang merugikan tersebut dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
Dengan kesadaran dan kesungguhan untuk mengatasi “doom spending”, seseorang dapat mengubah pola pikir dan perilaku belanja yang merugikan dan menjadi lebih bijaksana dalam mengelola keuangan. Melalui upaya yang konsisten dan disiplin, seseorang dapat menghindari dampak negatif dari kebiasaan belanja yang tidak terkendali dan mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik.