×

Makna balutan busana adat Ujung Serong di pelantikan Prabowo-Gibran

Makna balutan busana adat Ujung Serong di pelantikan Prabowo-Gibran

Pada hari pelantikan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Surakarta, terlihat keduanya mengenakan busana adat yang khas. Prabowo tampak gagah dengan busana adat Ujung Serong, sementara Gibran tampil anggun dengan busana adat Jawa.

Salah satu yang menarik perhatian adalah balutan busana adat Ujung Serong yang dikenakan oleh Prabowo. Ujung Serong merupakan jenis busana adat yang berasal dari Jawa Tengah, khususnya daerah Banyumas. Busana ini memiliki ciri khas berupa celana panjang yang dilipat di bagian bawahnya, serta kain panjang yang diikat di pinggang dan dihias dengan motif batik yang indah.

Balutan busana adat Ujung Serong ini memiliki makna yang mendalam. Selain sebagai simbol identitas budaya Jawa Tengah, busana ini juga melambangkan kekuatan dan keberanian. Prabowo yang mengenakan busana adat ini tampak menunjukkan ketegasan dan keberanian dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.

Selain itu, balutan busana adat Ujung Serong juga mencerminkan rasa hormat Prabowo terhadap budaya dan tradisi Jawa Tengah. Dengan mengenakan busana adat ini, Prabowo turut memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia melalui keberagaman budaya yang ada.

Sementara itu, Gibran yang mengenakan busana adat Jawa juga turut menunjukkan rasa hormatnya terhadap budaya Jawa dan tradisi leluhurnya. Busana adat yang dikenakannya menggambarkan kesopanan dan kerendahan hati, serta menunjukkan bahwa Gibran siap untuk melayani masyarakat Surakarta dengan penuh dedikasi.

Dengan memadukan busana adat dalam acara pelantikan ini, Prabowo dan Gibran tidak hanya menunjukkan identitas budaya mereka, tetapi juga menggambarkan kesatuan dan kebersamaan dalam menjalankan tugas publik. Semoga dengan balutan busana adat ini, keduanya dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa dan negara.