×

Kenali depresi antepartum saat hamil yang jarang dibicarakan 

Depresi antepartum, atau depresi selama kehamilan, adalah kondisi mental yang sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup di masyarakat. Banyak orang lebih fokus pada depresi pasca melahirkan, namun depresi antepartum juga merupakan masalah yang serius yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.

Depresi antepartum dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, latar belakang, atau kondisi sosial ekonomi. Gejala depresi antepartum dapat bervariasi, mulai dari perasaan sedih yang berkepanjangan, ketidakmampuan untuk merasa bahagia atau menikmati hal-hal yang biasa dinikmati, hingga perubahan dalam pola makan dan tidur.

Tidak seperti depresi pasca melahirkan yang lebih dikenal luas, depresi antepartum seringkali tidak terdiagnosis atau bahkan diabaikan. Banyak ibu hamil yang merasa malu atau takut untuk mengakui bahwa mereka sedang mengalami depresi, sehingga mereka cenderung menyembunyikan gejalanya dan tidak mencari bantuan medis.

Padahal, depresi antepartum dapat memiliki dampak yang serius bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, persalinan prematur, serta masalah perkembangan anak setelah lahir. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengenali gejala depresi antepartum dan segera mencari bantuan medis jika merasa mengalami gejala tersebut.

Untuk mengatasi depresi antepartum, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, seperti berbicara dengan orang yang dipercaya, berolahraga secara teratur, mendapatkan cukup istirahat, dan menjaga pola makan yang sehat. Selain itu, terapi kognitif perilaku dan obat-obatan tertentu juga dapat membantu mengurangi gejala depresi antepartum.

Penting untuk diingat bahwa depresi antepartum bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan atau dipendam. Ibu hamil yang mengalami depresi perlu mendapatkan dukungan dan perawatan yang tepat agar mereka dapat menjalani kehamilan dengan baik dan menjaga kesehatan mental mereka sendiri serta janin yang sedang dikandung. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa mengalami gejala depresi antepartum.