×

Studi ungkap penderita ADHD yang lebih rentan berperilaku berisiko

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurobiologis yang umum terjadi pada anak-anak dan dapat berlanjut hingga ke masa dewasa. Orang yang menderita ADHD seringkali mengalami kesulitan dalam memperhatikan hal-hal yang penting, impulsif, dan hiperaktif.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas California, Los Angeles (UCLA) menemukan bahwa penderita ADHD lebih rentan untuk berperilaku berisiko dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita ADHD. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dalam fungsi otak mereka.

Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan teknik pemindaian otak fungsional untuk memantau aktivitas otak 50 orang dewasa yang menderita ADHD dan 53 orang dewasa yang tidak menderita ADHD saat mereka melakukan tugas pengambilan keputusan. Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan ADHD memiliki aktivitas otak yang lebih rendah di area otak yang terkait dengan pengambilan keputusan yang bijaksana dan antisipasi konsekuensi.

Dampak dari temuan ini adalah pentingnya penanganan yang tepat bagi penderita ADHD untuk menghindari perilaku berisiko yang dapat membahayakan diri mereka sendiri maupun orang lain. Terapi perilaku kognitif dapat membantu mereka untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik dan mengurangi perilaku impulsif.

Selain itu, dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar juga sangat penting dalam membantu penderita ADHD untuk mengelola kondisinya dengan baik. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gangguan ini, diharapkan stigma terhadap penderita ADHD dapat berkurang dan mereka dapat mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Sebagai masyarakat, kita juga perlu lebih peduli dan memahami kondisi penderita ADHD agar mereka dapat hidup dengan lebih baik dan menjalani kehidupan yang lebih produktif. Semoga dengan adanya penelitian ini, pengetahuan tentang ADHD semakin bertambah dan penanganan bagi penderita semakin baik.