Stunting adalah kondisi dimana anak tidak mencapai pertumbuhan fisik yang optimal akibat kekurangan gizi dan nutrisi yang cukup selama masa pertumbuhan dan perkembangannya. Dampak dari stunting pada anak sangat serius dan dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak.
Dokter menjelaskan bahwa stunting dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, seperti kelemahan otot, kekebalan tubuh yang rendah, dan risiko terkena penyakit infeksi. Anak yang mengalami stunting juga cenderung memiliki masalah perkembangan kognitif dan mental, seperti kesulitan belajar, keterlambatan perkembangan motorik, serta masalah perilaku dan emosional.
Selain itu, anak yang mengalami stunting juga berisiko mengalami gangguan kesehatan kronis di kemudian hari, seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan metabolisme lainnya. Dalam jangka panjang, stunting juga dapat berdampak pada kualitas hidup anak ketika dewasa nanti.
Untuk mencegah stunting, dokter menyarankan pentingnya memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang kepada anak sejak dini. Nutrisi yang mencukupi, seperti protein, vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, penting juga untuk memberikan asupan makanan yang sehat dan bergizi serta memperhatikan pola makan anak.
Dokter juga menekankan pentingnya peran orang tua dan keluarga dalam mencegah stunting pada anak. Orang tua perlu memastikan bahwa anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang setiap hari, serta memberikan perhatian yang cukup terhadap perkembangan anak. Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak stunting pada anak, diharapkan orang tua dan masyarakat dapat lebih peduli dan berperan aktif dalam mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan anak-anak di Indonesia.